KARANGANYAR, JurnalPost.com, 5 Des 2023 – Tidak diragukan lagi bahwa keris merupakan warisan budaya asli Indonesia. Mungkin sebagian orang menganggap keris hanya sebagai senjata. Namun sebenarnya Keris jauh lebih mulia. Sejak zaman dahulu keris digunakan sebagai senjata, keris menjadi sebuah karya seni yang diciptakan dengan penuh hikmah. Saat ini fungsi keris sebagai senjata sudah tidak relevan lagi. Meski demikian, hakikat keris sebagai warisan seni dan budaya tetap dihargai tinggi. Salah satu bentuk apresiasinya adalah dengan Museum Keris Brojobuwono.
Museum Keris Brojobuwono atau dikenal juga dengan nama Pendopo Brojobuwono merupakan museum yang memiliki koleksi keris yang beragam. Berbagai jenis keris dari berbagai daerah di Indonesia bisa dilihat di sana. “Museum Keris Brojobuwono totalnya ada sekitar 1.300 keris. “Tetapi kami selalu memulainya setiap beberapa bulan atau setahun sekali sehingga yang dipamerkan berbeda-beda,” kata pemandu wisata museum Keris Brojobuwono. Selain berbeda daerah, jenis keris juga berbeda dari periode yang berbeda. Mulai dari keris Mpu Brojogun II yang dibuat pada abad ke-18, hingga keris tertua yang diperkirakan ada sekitar abad ke-7 hingga ke-9 Masehi dan ditemukan di tepian Sungai Bengawan Solo.
Selain koleksi keris, Museum Keris Brojobuwono juga memproduksi keris. Sebagai wisatawan, kita bisa menyaksikan proses pembuatan keris, mulai dari penempaan besi dan nikel hingga proses ukirannya. Kita melihat keris ini terbuat dari campuran besi dan nikel yang ditempa dan dibengkokkan berkali-kali, bahkan sampai 1000 kali. Jadi meskipun bilah keris tipis, namun tetap memiliki kerapatan yang tinggi. Dari proses pembuatan keris ini kita dapat belajar bahwa untuk menjadi orang sukses terlebih dahulu kita harus melalui proses yang penuh dengan cobaan berkali-kali. Sama halnya dengan keris yang ditempa berkali-kali.
Dengan kata lain, Museum Keris Brojobuwono merupakan gudang yang menyimpan harta berharga bagi Indonesia berupa warisan seni dan budaya. Hal tersebut tentunya dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus wujud pelestarian warisan budaya Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya kita menghormati dan mengapresiasi keris sebagai sebuah karya seni.
Kontak person:
Muhammad Nabill Ar Rafiq Al A’la
Jalan Agung Timur, RT03/RW36 No.67 Kota Surakarta
085365092480
[email protected]
Muchammad Lutfi Hermawan
Jalan Agung Timur, Desa Mipitan, Kecamatan. Jebres, kota Surakarta
0895803290106
[email protected]
Quoted From Many Source
